Laman

Monday, January 28, 2013

Pelantikan, Raker, dan Senja Anging Mammiri


Tepat pukul 00.30 wita, aku bolak balik memasang posisi mantap untuk dapat terpejam sempurna dan mulai bermain dengan mimpi-mimpi. Posisi apapun telah dilakukan, tampaknya Tuhan belum mengizinkan aku untuk terlelap. Beberapa detik kemudian pesan singkat dari sahabat membuatku tertegun, spontan “curhat” alias curahan hati aku ungkapkan kalau besok akan dilaksanakan pelantikanku sebagai pengurus baru di dalam organisasi relawan di kampusku.

Heran juga, mengapa bisa sampai segitunya “pressure” dari pelantikan itu. Pelantikan bisa dikatakan sebagai gerbang menuju kehidupan baru #alay. Amanah menjadi sekretaris umum selama setahun itu bagai beban berat untukku, namun seperti kata seniorku “sambut dan lakukan dengan senyuman”. Jika ingat itu, optimispun menjalar dengan seketika.

Tepat pukul 15.00 Wita, gedung rektorat lantai 1 Ruang Rapat telah dipenuhi oleh para undangan, baik dari universitas luar, Unit kegiatan mahasiswa lain (UKM), senior-senior alumni, dan teman-teman pengurus yang tampaknya siap untuk di lantik.

Satu persatu susunan acara berjalan dengan lancar, hingga tiba saatnya pelantikan. Riuh rendah tepukan para undangan, dan tampaknya pelantikan kali ini brutal banget, untuk kali pertamanya pelantikan tanpa pembacaan “sumpah” dan yang paling utama ternyata rektorat belum mengeluarkan surat keputusan kepengurusan hanya karena pak Rektor sedang sibuk,,, hehehe Namun hal itu bukan menjadi halangan, karena Pembantu Rektor III bidang kemahasiswaan tak merasa keberatan dengan itu, hehehe

Detik detik mendebarkan :$



Pelantikan

Seusai pelantikan, nuansa tegang surut perlahan namun pressurenya masih membahana dalam pikiran, atau mungkin aku pribadi terlalu "parno" tentang keadaan ini. 

Well, hari berikutnya Rapat Kerja kami akan di laksanakan di Tanjung Anging Mammiri, kurang lebih 6 kilometer dari rumahku. Bisa ditempuh dengan motor dalam waktu 15 menit. Setibanya di sana, aku tak langsung memuji tempat itu karena jalanan menuju pantai banjir dan membuat motor salah satu rekan mogok total, akhirnya kami dorong bareng-bareng, secara prinsip nomor 2 PMI adalah kesamaan,,, kalau diplesetkan jadi "kebersamaan" ehehe...


Namun, Tuhan memberikan surprise unyu ketika aku iseng mengajak teman main ke pantai. Seperti terjerat pressure yang gila, kami berhamburan seketika. Mengejar ombak, kejar-kejaran, jalan-jalan sekedar menikmati hembusan angin, dan nggak lupa tentunya membekukan moment indah ini. Sesekali, aku berdiri terpaku, membiarkan angin menyapu penat, mempreteli satu persatu pressure yang ada. Saat aku pejamkan mata, aku tahu Tuhan memberikan kado terindahnya pada hari itu. Alhamdulillah,,,


Menjelang senja....

Spontan, aku ingat kalimatku sendiri saat sedang ngobrol dengan sahabat, "Kita bisa melihat luasnya laut, buasnya ombak, kokohnya horizon, dan semaraknya burung laut beterbangan, lebih beruntung kalau kita bisa liat ikan tongkol berloncatan." 

Demi Tuhan, laut menawarkan kebebasan,,,

Kapal Terdampar, katanya :D

Nggak tau benar atau nggak ya, kata seniorku kapal itu terdampar. Kata seorang temen lagi kapal itu mempunyai fungsi menarik kapal yang besar seperti Titanic. Kapal sekecil itu? katanya lagi, walaupun body kecil, power jangan di tanya mba mblo... #ehh


Menatap luasnya lautan, berharap ketemu Neptunus,, #ehh


Next Generation

Salah satu yang membuat aku bertahan untuk tetap berorganisasi adalah "Friendship", bisa aku bilang aku lebih akrab dengan mereka teman-teman yang aku jumpai di organisasi. 


Melompat lebih tinggi ....

Hari itu, serasa semangat terinjeksi cepat menjalar ke sudut-sudut gelap kepesimisan, menjadi penerang saat hati sedang gundah, mengibaskan kata "mungkin" menjadi "pasti", melumpuhkan "realistis" menjadi "keoptimisan". 

Dikejar ombak,,, 


Senja dan buasnya ombak...


Great sun set :D


Ehmm...

Mensyukuri nikmat Tuhan banyak cara, termasuk yang satu ini. Saat kita mengunjungi tempat-tempat yang nggak biasa kita kunjungi, kita bakal dapatkan sesuatu yang berbeda, sesuatu yang mampu menjadi surprise kecil di hati kita. Melihat keindahan-keindahan yang Tuhan ciptakan membuat kita merasa kecil ya,,, membuat kita kembali berintrospeksi, dan bisikan haluspun muncul "nikmat Tuhan apa yang kau ingkari?"

Seusai menikmati senja, kami siap menghadapi rapat Kerja :D

2 comments:

  1. "melihat luasnya laut, buasnya ombak, kokohnya horizon, dan semaraknya burung laut beterbangan, lebih beruntung kalau kita bisa liat ikan tongkol berloncatan." kereen...hehe

    ReplyDelete